Inibaru.id – Penggemar Timnas Indonesia masih dilanda euforia dengan hasil positif di 2 pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski melawan Arab Saudi dan Australia yang dikenal langganan Piala Dunia dan punya peringkat FIFA dengan peringkat yang sangat jauh jika dibandingkan dengan Timnas, namun Timnas masih belum kalah. Bisa dikatakan, peluang untuk lolos Piala Dunia masih terbuka lebar untuk kita.
Tapi, sebagaimana kita tahu, sebagian besar skuad inti Timnas Indonesia adalah pemain keturunan atau yang lebih populer disebut dengan pemain naturalisasi. Disebut demikian karena nyatanya ada darah Indonesia yang mengalir di tubuh mereka meski mereka lahir dan besar di Luar Negeri. Kebanyakan pemain naturalisasi yang kita punya adalah mereka yang lahir dan besar di Belanda. Mereka dinaturalisasi agar berhak membela Timnas Indonesia, dengan syarat bersedia menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Tapi, belakangan ini mantan Duta Besar RI untuk Polandia Peter Gontha mengungkap informasi mengejutkan di Instagram pribadinya @petergontha. Katanya, para pemain naturalisasi ini hanya akan menjadi WNI untuk sementara saja.
“Apakah anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka buang status WNI mereka? (saya tahu),” tulisnya pada unggahannya Rabu (11/9/2024).
Sebenarnya, keluhan Peter Gontha bukan kali pertama muncul. Beberapa saat lalu, muncul isu bahwa sebagian pemain-pemain keturunan di Timnas Indonesia nggak mengembalikan paspor Belanda mereka usai jadi WNI. Sayangnya, saat dimintai keterangan terkait dengan hal tersebut, perwakilan Kedubes Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN nggak benar-benar memberikan jawaban gamblang.
“Kami terus menjalin hubungan dengan pihak yang berkepentingan di Belanda dan PSSI terkait proses naturalisasi pemain sepak bola Belanda ke Indonesia,” ungkap Kedubes Belanda sebagaimana dilansir dari Idntimes, Rabu (4/9).
Sebenarnya, keluhan Peter Gontha terkait hal ini bisa dimengerti karena sejumlah pemain keturunan pada zaman dahulu seperti Toni Cussell, Raphael Maitimo, atau John van Beukering kini sudah kembali dan hidup ke Belanda. Nggak jelas juga seperti apa status kewarganegaraan mereka sekarang.
Yang pasti, pemerintah Indonesia hanya mengenal kewarganegaraan tunggal. Di sisi lain, syarat untuk menjadi warga negara Belanda juga bukan hal yang mudah untuk dipenuhi.
Kita memang perlu berterima kasih dengan keberadaan pemain Timnas naturalisasi yang mau berjuang mati-matian membela Indonesia di lapangan dan bikin gairah masyarakat pada sepak bola meningkat. Tapi, alangkah baiknya jika PSSI dan Kemenpora melakukan perbaikan pembinaan dari level junior dan perbaikan liga. Plus, kalau bisa sih kita nggak perlu lagi bergantung pada program naturalisasi.
Toh, dengan treatment yang tepat, pemain lokal kita pasti juga bisa meningkatkan performanya. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)