inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Kalau Jodoh di Tangan Tuhan, Masih Perlukah Diupayakan?
Jumat, 26 Jul 2024 17:00
Penulis:
Rizki Arganingsih
Rizki Arganingsih
Bagikan:
Ustazah Ning Imaz tampil bersama suami (tengah) dalam kajian mingguan Nongkrong Tobat yang diselenggarakan Santrendelik Semarang. (Instagram/Santrendelik)

Ustazah Ning Imaz tampil bersama suami (tengah) dalam kajian mingguan Nongkrong Tobat yang diselenggarakan Santrendelik Semarang. (Instagram/Santrendelik)

Dalam kajian Nongkrong Tobat di Santrendelik Semarang, Ustazah asal Pesantren Lirboyo Ning Imaz menjawab persoalan yang acap kita tanyakan: Kalau jodoh di tangan Tuhan, masih perlukah diupayakan?

Inibaru.id - Kendati sering mendengar bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, nggak jarang seseorang berpikir, masih perlukah "calon pasangan" diusahakan, dikejar, atau di-spam setiap waktu? Sejauh mana kita boleh mengusahakan agar berjodoh dengan sosok idaman?

Menyikapi persoalan yang acap ditanyakan anak muda ini, Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur mengatakan, sejatinya jodoh ibarat rezeki. Tanpa dicari, rezeki hampir mustahil datang sendiri.

"Dalam Islam, kita percaya bahwa jodoh, rezeki, dan maut ada di tangan Allah. Secara logika, jodoh ibarat rezeki. Jika nggak berusaha menampakkan diri, besar kemungkinan nggak ada yang datang," ujarnya dalam kajian Nongkrong Tobat yang diadakan Santrendelik Semarang, belum lama ini.

Lebih lanjut, perempuan yang acap disapa Ning Imaz itu pun menjelaskan bahwa bentuk rezeki bisa bermacam-macam. Nggak hanya perkara nominal. Bisa saja berbentuk saudara yang baik atau lingkungan yang positif.

Cari yang Satu Frekuensi

Para jemaah Nongkrong Tobat Santrendelik yang biasa disebut Tobaters. (Instagram/Santrendelik)
Para jemaah Nongkrong Tobat Santrendelik yang biasa disebut Tobaters. (Instagram/Santrendelik)

Ning Imaz memaparkan, Al-Qur'an menuliskan bahwa meski takdir sudah dituliskan Tuhan, manusia harus tetap berupaya. Pun demikian halnya dengan jodoh. Dalam Surat An-Nur ayat 26, tertulis dengan jelas bahwa kita akan bersama orang yang sesuai dengan kualitas diri kita.

"Secara naluri, kita akan tertarik dengan orang yang satu frekuensi atau punya kesamaan," terang perempuan kelahiran 1996 tersebut di hadapan ratusan jemaah yang hadir. "Maka, jodoh perlu dipastikan. Lebih baik kualitas kita juga ditingkatkan agar menarik jodoh yang sama baik."

Dari situ, istri dari pendakwah milenial Gus Rifqil tersebut menyimpulkan, meski jodoh sudah ditentukan dengan siapa, waktu pertemuan itu terjadi akan sangat begantung pada kapan kualitas kita bisa menarik orang yang sefrekuensi tersebut.

“Jadi, bisa dikatakan semua tergantung pada diri kita; apakah akan menghebatkan jodoh dengan menghebatkan diri dulu agar dapat jodoh yang sama-sama hebat atau pasrah tanpa mengusahakan diri menjadi lebih baik,” tutupnya dalam kajian rutin yang berlangsung tiap Kamis malam tersebut.

Nah, perlu banget digarisbawahi, nih! Meski jodoh sudah ditentukan Tuhan, kita tetap harus mengupayakannya dengan dua cara, yakni berusaha dan meningkatkan kualitas diri. Yang lagi cari jodoh, boleh banget dicoba! Ha-ha. (Rizki Arganingsih/E03)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved