Inibaru.id – Meski akhirnya bisa kembali dengan selamat setelah sempat hilang dari Minggu (6/10) sampai Selasa (8/10/2024), cerita pendaki gunung yang tersesat dari SMK 3 Semarang, yaitu Naomi Daviola jadi perbincangan banyak orang. Maklum, ceritanya sampai tersesat di Gunung Slamet, Jawa Tengah, cukup menghebohkan.
Bagaimana nggak, rombongan pendakian berencana melakukan pendakian tektok alias langsung turun gunung begitu mencapai puncak sehingga nggak perlu menyiapkan tenda atau peralatan standar pendakian lainnya. Padahal, Gunung Slamet dikenal sebagai salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah. Jalur pendakian gunung ini juga dikenal ekstrem sehingga hampir nggak mungkin dijadikan tempat pendakian tektok yang bisa dilakukan sehari saja seperti Gunung Ungaran, Gunung Prau, dan Gunung Muria.
Persiapan yang nggak matang dan koordinasi rombongan yang kurang baik bikin Naomi terpisah dan akhirnya jadi pendaki gunung yang tersesat. Beruntung, dia akhirnya bisa ditemukan dalam kondisi selamat dan bisa pulang ke rumah.
Nah, kalau kamu kebetulan suka mendaki gunung namun kemudian tersesat karena salah memilih jalan atau alasan lainnya, ada beberapa tips agar bisa selamat dan akhirnya ditemukan tim pencari. Tapi, hal ini juga harus disertai dengan persyaratan, yaitu kamu harus menyiapkan berbagai hal seperti fisik, perbekalan, hingga peralatan mendaki yang mendaki sebelum mendaki gunung tersebut.
“Pastikan juga untuk memahami karakteristik tempat yang akan dikunjungi, khususnya jalur yang akan dilalui nantinya,” saran Ketua Umum Pemalang Rescue Supriyanto sebagaimana dinukil dari Kompas, Kamis (10/10/2024).
Kalau kamu bukan pendaki berpengalaman dan punya uang lebih, nggak ada salahnya lo meminta bantuan guide atau porter. Apalagi jika kamu ikut rombongan open trip seperti Naomi. Setidaknya, keberadaan guide atau porter ini bisa memberikan petunjuk, mengarahkan jalur, dan menyiapkan pendakian dengan lebih aman.
“Peserta pendakian open trip harus peduli satu sama lain dan bekerja sama agar semua anggota rombongan bisa pulang dengan selamat,” saran Supriyanto.
Tapi, bagaimana jika meskipun sudah menyiapkan semua hal dengan baik, pada akhirnya tersesat juga? Kalau soal ini, Supriyanto meminta pendaki gunung yang tersesat untuk nggak panik dan mencari tempat yang aman dulu.
“Kan tersesat. Kalau bergerak juga nggak paham medan dan takutnya semakin tersesat. Sebaiknya mencari tempat berlindung yang aman dulu, khususnya untuk bermalam. Saat malam, kita pun perlu senter atau korek api untuk mendapatkan cahaya,” ucap Supriyanto.
Lantas, tempat aman apa yang dimaksud? Dia menyarankan kita untuk mencari lokasi tanah yang nggak rawan longsor atau di pohon yang nggak ada bekas cakaran atau galian hewan buas. Di sanalah pendaki yang tersesat bisa menunggu bantuan datang. Kalau bisa membuat api, malah ada kemungkinan cahaya atau asapnya dideteksi tim penyelamat dan pendaki akhirnya bisa ditemukan, deh.
Hm, tips selamat bagi pendaki yang tersesat ini sepertinya bakal berguna, ya. Tapi, kalau bisa, kita persiapkan pendakian sebaik-baiknya dan pastikan untuk selalu bersama rombongan agar nggak sampai mengalaminya, ya? Setuju? (Arie Widodo/E05)