inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Asal Nama Kecamatan Wedi di Klaten, Terkait dengan Pasir atau Rasa Takut?
Senin, 18 Nov 2024 09:38
Penulis:
Arie Widodo
Arie Widodo
Bagikan:
Kecamatan Wedi di Klaten. Dalam Bahasa Jawa, 'wedi' bermakna pasir atau rasa takut. (Googleuser/Unnas412)

Kecamatan Wedi di Klaten. Dalam Bahasa Jawa, 'wedi' bermakna pasir atau rasa takut. (Googleuser/Unnas412)

Pusat pemerintahan Kecamatan Wedi di Klaten ada di Desa Kalitengah. Nggak ada satu pun desa di wilayah kecamatan ini bernama Desa Wedi.

Inibaru.id – Dalam Bahasa Jawa, ‘wedi’ bisa memiliki makna ganda, yaitu pasir atau rasa takut. Menariknya, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, juga ada Kecamatan Wedi. Kepikiran apakah nama kecamatan ini terkait dengan dua kata Bahasa Jawa itu atau nggak, Millens?

Kecamatan Wedi hanya berjarak 7 kilometer dari pusat kota Klaten. Menariknya, jika di kecamatan-kecamatan pada umumnya ada nama desa yang jadi lokasi pemerintahan dengan nama yang sama dengan kecamatan tersebut, di Kecamatan Wedi, nggak begitu. Nggak ada satu pun dari 19 desa yang masuk wilayahnya yang bernama Wedi. Kantor kecamatannya sendiri berlokasi di Desa Kalitengah.

Lantas, dari mana ya asal nama Kecamatan Wedi? Terkait dengan hal ini, salah seorang perangkat desa di Kalitengah, yaitu Slamet Widodo punya cerita. Konon, nama Wedi terkait dengan kisah salah seorang penyebar agama Islam terkemuka bernama Sunan Bayat.

Tatkala sedang melakukan perjalanan di wilayah yang kini masuk wilayah Kecamatan Wedi, Sunan Bayat melihat seseorang menggendong sekarung beras yang terlihat cukup berat. Dia pun pengin berbasa-basi dengan menanyakan apa barang yang dibawanya.

Simpang Wedi di Kecamatan Wedi, Klaten. (Googleuser)
Simpang Wedi di Kecamatan Wedi, Klaten. (Googleuser)

Tapi, orang tersebut nggak mengenali Sunan Bayat dan menaruh curiga. Sehingga saat menjawab, nggak mau jujur kalau dia sebenarnya sedang membawa beras. Dia justru berbohong dengan menyebut barang yang dibawa adalah pasir atau dalam Bahasa Jawa disebut sebagai ‘wedi’.

Sunan Bayat sebenarnya nggak ambil pusing dengan kebohongan tersebut. Tapi tatkala sudah sampai tujuan, orang tersebut terkejut karena saat membuka karungnya, bukan beras yang ada di dalamnya, melainkan pasir, persis seperti yang dia ucapkan ke Sunan Bayat tadi. Nah, kisah ini langsung menyebar di sekitar Klaten. Lokasi Sunan Bayat dan orang tersebut bertemu kemudian diberi nama Wedi, deh.

“Cerita rakyat ini secara turun-temurun dipercaya warga setempat. Sekarang Wedi jadi salah satu dusun di Desa Kalitengah,” ucap Slamet Widodo sebagaimana dilansir dari Solopos, Kamis (29/7/2021).

Meski begitu, ada juga yang menyebut nama ‘wedi’ ini juga diambil dari rasa ‘takut’ yang dialami oleh orang tersebut tatkala ditanya oleh Sunan Bayat tentang barang bawaannya. Maklum, karena nggak kenal, dia mengira Sunan Bayat sebagai perampok.

“Penjual beras itu wedi alias takut bakal dirampok,” lanjut Slamet.

Wah, ternyata asal nama Kecamatan Wedi di Klaten benar-benar berasal dari kata Bahasa Jawa yang bermakna pasir dan takut, Millens. (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved